Kamis, 03 Juli 2008

Mengenal si Penyejuk Udara

SAAT ini pendingin udara sudah tak lagi menjadi barang mewah. Dari yang berharga murah sampai berdaya watt kecil banyak beredar di pasaran. Kali ini kita tidak akan berbicara mengenai desain rumah, tapi lebih mengarah pada pertanyaan seberapa perlu AC di rumah. Saat ini, beberapa literatur yang pernah dibuat sering menyajikan topik tingkat kenyamanan yang tinggi di rumah. Tapi, hati-hati! Tidak semua informasi itu mengacu pada iklim tropis. Apalagi suhu yang berbeda-beda di setiap kota. Meski begitu, baik atau tidak memakai mesin pengondisi udara (air conditioner/AC) harus dipertimbangkan. Alasan utama memakai AC, menurut arsitek asal Medan Hendra Syafuddin, dibagi atas empat faktor, yaitu suhu, polusi, desain ruangan, dan sirkulasi yang buruk. "Yang namanya suhu itu kan tidak tentu. Kadang dingin, kadang panas.

Makanya, pengondisi udara lebih banyak diperlukan. Setidaknya udara panas bisa jadi dingin," kata Hendra. Suhu ruangan juga jadi alasan yang paling sering digunakan orang saat rumahnya berada di daerah beriklim panas. Kedua, polusi juga bisa jadi alasan yang tepat. Tak hanya polusi udara, polusi suara pun bisa diatasi dengan AC. Ruangan ber-AC yang kedap secara tidak langsung menahan suara-suara yang keluar maupun masuk ke dalam ruangan. Contoh, jika Anda memiliki rumah yang berdekatan dengan pabrik, selain polusi udara, suara mesin pabrik sering kali mengganggu ketenangan. Contoh lain, jika rumah Anda dekat dengan aliran sungai yang bau atau rumah di pinggir jalan raya yang bising. AC bisa jadi solusi yang tepat untuk meredamnya. "Ketiga, desain ruangan juga bisa mengarahkan penghuni untuk memakai AC. Misalnya Anda terpaksa membuat kamar yang tidak memiliki sisi bersinggungan dengan area luar, otomatis tidak memiliki akses udara segar," ujarnya. Contoh lain, jika Anda memiliki basement di rumah, mau tidak mau penciptaan udara mengandalkan AC. Keempat, sirkulasi yang buruk.

Harga tanah yang mahal di Jakarta memaksa orang menghuni area perumahan yang padat. Jarak antar-rumah sangat berdekatan. Baik itu ke samping, ke depan, maupun belakang. Parahnya lagi, terkadang sirkulasi udara hanya dari depan rumah. Karena itu perlu AC yang melancarkan sirkulasi udara. Perhatikan Perawatan Nah, agar AC tetap menghasilkan suhu dan kelembapan yang ideal, tentu butuh perawatan. Salah satunya dengan membersihkan saringan udara pada AC yang merupakan komponen vital. Untuk AC rumah, sebaiknya perawatan rutin ringan dilakukan antara dua minggu sampai satu bulan sekali. Lamanya waktu perawatan ini sangat tergantung pada lokasi rumah. Bila lokasi dekat dengan jalan raya atau berada dalam lingkungan padat, sebaiknya perawatan ringan dilakukan dua minggu sekali. Demikian pula bila cuaca panas sekali. Karena biasanya, diikuti dengan debu yang banyak. Bila rumah berada di lingkungan yang relatif bersih, jarak perawatan rutin dapat lebih panjang, kurang lebih satu bulan. Adapun perawatan lengkap dapat dilakukan tiga-empat bulan sekali. Perawatan besar ini meliputi pembersihan seluruh komponen indoor dan outdoor. Sekaligus mengecek tekanan freonnya untuk mengetahui apakah terjadi kebocoran atau tidak.

Perawatan AC menjadi bagian yang sangat penting agar jamur, virus, atau bakteri tidak bersarang di situ. Demi kesehatan, ruangan ber-AC juga disarankan tetap menyisakan sedikit ventilasi untuk sirkulasi udara. Pergantian udara dapat memperkecil terjadinya penyebaran bibit penyakit. Namun, sebaiknya lubang udara tersebut tidak terlalu besar agar kerja AC tidak berat dan boros listrik. Memilih Freon Pemakaian refrigerant AC atau lebih dikenal dengan nama freon juga tidak boleh sembarangan. Untuk pemakaian AC rumah, freon yang banyak digunakan adalah R22. Sebaiknya pengisian freon dilakukan setelah perawatan dan pembersihan saringan udara. Jangan sekali-kali menggunakan freon khusus untuk mobil pada AC lokal karena perbedaan tekanan bisa terjadi ledakan. sumber berita : http://lifestyle.okezone.com/index.php/Griya


Mau bangun rumah baru ? ke http://www.bangun-rumah.com